Film ini menceritakan tentang betapa pentingnya
mempelajari sosial media. Negara Indonesia merupakan Negara ke 2 dengan
pengguna Facebook terbanyak, dan Negara ke 3 pengguna twitter terbanyak di asia. Pengguna
blogger di Indonesia juga semakin meningkat. Alasan mereka menggunakan sosial
media antara lain karena ingin eksis dan leih mengekspresikan diri mereka.
Namun penggunaan sosial media sebaiknya digunakan untuk
berbagai hal yang positif. Salah satu contoh orang hebat yang dapat dengan baik
memanfaatkan internet atau sosial media adalah tukang becak asal Jogjakarta,
yang sering dipanggil dengan Harry van Yogya. Beliau merupakan seorang single
parent yang gigih dalam hidup. Ia mau belajar mengenai sosial media dan bisa
mempromosikan pelayanan becaknya tersebut, melalui friendster dan facebook. Dengan
begitu, semakin banyaknya orang yang tertarik menggunakan jasanya. Calon pengguna
jasa bisa meghubunginya dengan telepon atau bisa memesan lewat facebook. Selain
mejadi tukang becak, Pak Harry juga sering menjadi tour guide. Karena ia hidup
di wilayah Jogja yang dipenuhi dengan banyak turis dari luar. Beliau juga
melayani perekomendasian akomodasi jika turis ingin menginap di hotel.
Ada juga sebuah komunitas blogger Solo bernama Bengawan
Blogger Community. Salah satu anggotanya bernama Bontang Poer mengatakan bahwa
komunitas tersebut dinamai ‘Bengawan’
karena keinginan mereka untuk membuka situs secara bebas, tidak hanya untuk kalangan
murid atau perguruan saja. Sehingga diberilah nama yang netral yaitu Bengawan,
seperti nama sebuah sungai yang ada di Solo. Selain Bengawan blogger community
masih banyak komunitas blog lainnya. Salah satunya, oomunitas yang diikuti oles
seorang difable blogger, bernama Anto Darmanto. Ia merupakan seorang yang
memiliki cacat kaki namun sagat ingin belajar blogging dan design. Di dalam
komunitasnya tersebut, banyak sekali teman-teman yang dengan sabar
mengajarinya. Saat ini ia sudah menguasai tentang blogging dan pendesaian
menggunakan Photoshop dan CorelDraw.
Pemanfaatan sosial media lainnya adalah organisasi Blood
for Life. Organisasi ini memungkinkan lebih mudahnya orang yang ingin
menyumbang atau mendonorkan darahnya. Melalui sms, twitter, telepon, blackberry
messenger tentu saja membuat orang – orang menjadi lebih tertarik untuk
mendonorkan darahnya, karena kemudahan tersebut. Berkat Blood for Life, banyak
nyawa telah terselamatkan.
Prita Mulyasari, seorang ibu yang melalui sosial media
dapat membebaskan dirinya. Suatu hari
Prita mengeluhkan ketidakpuasannya terhadap sebuah rumah sakit yang ditulisnya
di email dan surat pembaca. Ia lalu dituntut oleh hokum ITE Karen dianggap
telah mencamarkan nama baik rumah sakit tersebut. Dan harus dipenjara selama 3
minggu dan membayar denda 204 juta rupiah. Sementara itu di dunia maya telah
beredar tentang gerakan koin peduli unuk Prita yaitu usaa – usaha para
sukarelawan untuk mengumpulkan uang khususnya koin untuk membantu pmbayaran
denda Prita. Prita yang pada awalnya tidak percaya merasa bahwa itu merupakan
petolongan Tuhan yang nyata dalam hidupnya melalui duin yang tidak nyata. Bahkan
hasil koin untuk Prita terkumpul lebih darib yang diperlukan. Solidaritas masyrakat
dalam membantu menghitung tanpa pamrih merupakan suatu hal yang luar biasa. Hal
yang dilakukan ini bukan semata hanya untuk membantu sesame, tetapi juga karena
ingin membenarkan sesuatu yang diketahui memang salah. Sehingga bisa memberikan
perubahan ke dalam bentuk yang baik. Prita beranggapan bahwa kalau tidak ada
peran dari sosial media, mungkin ia tidak akan bebas dengan gempang, apalagi
mengumpulkan uang ratusan juta tersebut.
Kasus lainnya adalah tuduhan korupsi dan penyuapan yang
ditujukan terhadap Bibit-Chandra.masyarakan menduding bahwa ada otoritas
politik dan kepolisian di balik masalah tersebut. Dengan begitu, massa
melakukan dukungan terhadap Bibit-Chandra, melalui Facebook. Gerakan dukungan
tersebut dilakukan oleh Uman Yasmin, seorang asal Bengkulu. Ia membuat gerakan
satu juta facebookers untuk mendukung Bibit-Chandra. Bibit juga mengelurkan
buku berjudul Go to Hell Corruptor, dan
kebanyakan facebookers merupakan orang yang sudah muak merasakan
banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Dan hanya dalam 9 hari, target satu juta
facebookers bisa tercapai.
Pemanfaatan sosial media khususnya twitter yang paling
berdampak adalah
yang berhubungan dengan relawan terhadap korban meletusnya gunug berapi. Berawal
dengan adanya account twitter yang mengupdate tentang keadaan Guung Merapi,
sehigga informasi yang sangat penting itu dapat diketahui oleh banyak orang. Toleransi kepada sesama semakin
meningkat. Banyak orang yang tidak tahu bagaimana crania untuk menolong mereka.
Maka dalam blog dibuatlah formulir yang dapat diisi jika ingin menjadi relawan.
Dan dengan cara itu ternyata bayak sekali orang yang mendaftar. Itu sangat
membantu bagi para korban yang membutuhkn bantuan mereka.
Negara Indonesia
sudah membuktikan bahwa mereka bisa memanfaatkan internet khususnya jejaring
sosial untuk tindakan yang berguna. Seperti dukungan, kemanusiaandan lain-lain.
Hal ini yang seharusnya kita lanjutkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar